Selayang Pandang Kurikulum 2013: Indonesia Menatap Masa Depan

Diunggah oleh: Wisnu Siwi Satiti
blog.um.ac.id

blog.um.ac.id

Sebagaimana tercantum dalam standar isi kurikulum 2006, pendidikan nasional berfungsi  untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuan dari pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan tersebut, pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional dan kurikulum memegang peran penting dalam terselenggaranya pendidikan tersebut.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyusun kurikulum baru untuk tahun 2013 mendatang. Rencana ini telah digagas sejak 2010. Alasan Kemendikbud mengubah kurikulum yaitu untuk menyesuaikan pendidikan di Indonesia dengan perubahan dan tuntutan zaman. Sebagaimana dikutip dari vivanews.com, Kemendikbud beralasan karena zaman berubah, maka kurikulum harus berubah, yaitu berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata.

track kurikulum indonesia

Salah satu rujukan Kemendikbud melakukan perubahan kurikulum adalah hasil Programme for International Student Assessment(PISA) yang di tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar paling buncit dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaian mencakup kemampuan kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika, dan sains. Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai materi pelajaran sampai level 3 saja dari 6 level. Sementara para siswa negara maju maupun berkembang lainnya dapat menguasai pelajaran sampai level 4, 5, bahkan 6. Baca lebih lanjut

Web Based Lesson: Pembelajaran Teorema Pythagoras dengan Java Applet dan IXL-Math Learning

Oleh: Wisnu Siwi Satiti

Saat ini banyak website yang menyediakan fasilitas belajar online, seperti tutorial, worksheets, bahkan ada web yang menyediakan fasilitas untuk membuat materi pembelajaran. Selain itu, pembelajaran online sering kali disajikan secara interaktif. Sehingga, siswa seakan belajar dengan guru dan teman di kelas.

Siswa tidak sekedar belajar satu arah, akan tetapi pembelajaran diprogram agar dapat memberikan feedback untuk respon yang diberikan siswa terhadap pertanyaan yang diajukan. hal ini tak lain dikarenakan kemajuan di bidang software animasi seperti Java maupun Adobe flash.   cut the knotBerikut ini, saya telah menyusun modul pembelajaran berbasis web dengan menggunakan Java Applet untuk membuktikan teorema Pythagoras. Untuk mendownload modul, klik:

Kemajuan Teknologi dan Pendidikan Matematika

Oleh: Wisnu Siwi Satiti
12  computerComputer_education_boys_Gujarat 

Fenomena kecemasan matematika di dunia pendidikan hendaknya mendapat perhatian disertai usaha nyata untuk mengatasinya. Terutama guru, yang setiap hari berhadapan dengan siswa, harus memiliki trik dan kreatif dalam membelajarkan matematika agar siswa tidak takut terhadap matematika. Kreativitas guru dalam mengajar dapat diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran atau dalam bentuk media pembelajaran yang membuat siswa lebih termotivasi untuk mempelajarari matematika.

Dewasa ini, terdapat beragam media pembelajaran matematika, baik  berupa alat peraga maupun media animasi komputer. Guru juga dapat membuat sendiri media pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan konteks yang diketahui siswa.

Perkembangan di bidang IT sangat membantu para pendidik untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan ragam media pembelajaran, terutama media berbasis komputer. Salah satu contoh program animasi standar yang banyak dipakai yaitu media presentasi power point. Akan tetapi, seiring dengan kemajuan IT (software maupun hardware) saat ini telah banyak tersedia program pembuat animasi, yang notabene dapat menghasilkan animasi dengan kualitas lebih baik. Beberapa diantaranya Adobe Flash, Macromedia Dreamwaver, VB Script, Java script dan program animasi lainnya. Baca lebih lanjut

Berapa banyak kotak kue yang dibutuhkan untuk memenuhi kardus berikut?

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

marcel box  copy

Salah satu pokok bahasan matematika yang diajarkan di sekolah dasar yaitu bangun ruang. Berbicara tentang bangun ruang, tentunya tidak bisa terlepas dengan volume. Banyak aktivitas harian yang melibatkan volume, sepertihalnya mengisi bak mandi yang kosong dengan air sampai penuh, mengamati truk bermuatan pasir, mengisi kardus makanan dengan kotak kue yang berukuran kecil, sampai pada hal yang lebih kompleks seperti menghitung kekurangan kemasan paket barang yang perlu ditambahkan ke dalam mobil kontainer agar penuh. Pengalaman-pengalaman siswa yang berhubungan dengan konsep bangun ruang dapat menjadi titik awal untuk mempelajari konsep volume bangun ruang.

bak_mandi_life_in_aceh_2Kirim-Container4-FILEminimizer

Pada tingkat sekolah dasar, konsep tentang apa itu volume perlu ditanamkan kepada siswa terlebih dahulu sebelum mereka melakukan investigasi untuk mencari volume bangun ruang itu sendiri. Konsep ini dapat ditanamkan dengan memberikan pengalaman bagaimana membandingkan besar dua benda. Pembelajaran dapat dimulai dengan diskusi seperti dengan pertanyaan: mana yang biasanya lebih banyak membutuhkan air hingga penuh, bak mandi atau bak kamar kecil. Melalui diskusi interaktif, siswa akan mengemukakan ide jawaban sesuai dengan pengalaman yang telah mereka peroleh, seperti dengan menduga isi air yang lebih banyak ditinjau dari bentuk dan ukuran masing-masing jenis bak atau memperkirakan berapa kali mereka memindahkan air dari sumur ke kedua jenis bak itu. Hal-hal semacam ini sejalan dengan Panhuizen (2005:54) yang mengungkakan bahwa dalam membelajarkan volume, siswa perlu diberi pengalaman membandingkan isi benda-benda yang berguna untuk mencapai pemahaman tentang konsep volume.

Oleh: Wisnu Siwi Satiti

Baca lebih lanjut

Jika kamu penjahit yang pintar, bagaimana cara menentukan ukuran badan pelangganmu tanpa menggunakan alat ukur baku?

tailor

Posted by: Wisnu Siwi Satiti

Matematika  mempunyai  peran  penting  dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari hal-hal sederhana, seperti aktivitas mengukur sampai penggunaan matematika di bidang informasi dan teknologi yang rumit dan canggih. Jika konsep matematika dipahami dengan baik, akan membantu dalam membangun kemampuan berpikir kritis, terutama pada siswa sekolah dasar. Oleh karena itu  sangat  penting  untuk  menanamkan  konsep  matematika dengan baik dan benar pada siswa sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Salah satu  kompetensi di dalam pembelajaran matematika sekolah dasar adalah siswa mampu menggunakna alat ukur untuk menentukan ukuran suatu benda, baik itu ukuran panjang, berat maupun waktu. Konsep pengukuran sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Manusia telah melakukan aktivitas pengukuran sejak zaman dulu. Di dalam mengukur panjang misalnya, ketika manusia belum mengenal alat ukur standar, mereka menggunakan  jari,  jengkal, tangan dan  kaki  sebagai  alat  ukur  yang  tidak baku.

100915_mens_measurementLand-Survey-Measurement-2-600x450

155947-residents-use-their-hands-to-measure-a-saltwater-crocodile-after-it-wa

Penduduk mengukur panjang buaya dengan merentangkan tangan

Van  den Heuvel-Panhuizen  (2004) mengatakan bahwa pengukuran  merupakan materi yang penting di dalam pembelajaran matematika karena pengukuran  terdiri  dari  aspek  praktis keterampilan  yang  penting  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Di  dalam  beberapa buku pelajaran  SD  kelas  3, salah satunya yaitu Buku Cerdas Matematika  (Nur  Fajariyah,  2004), disajikan materi  tentang pengukuran disertai dengan konteks pengukuran dalam kehidupan nyata. Baca lebih lanjut

Impome 2013 now is opened

Pendaftaran beasiswa IMPoME untuk periode 2013 telah dibuka, dengan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Mengisi aplication form dengan lengkap, download di sini: stuned_form_impome_2013

2. Mengisi CV dengan lengkap, download di sini: cv-form-neso_2013

3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

4. Pas Photo 4 x6 (1 lembar)

5. Ijazah S1

6. Transkrip nilai dengan nilai IPK minimal 3, 00

7. Sertifikat TOEFL dengan score minimal 500

8. SK CTAB (Surat Keputusan Calon Tenaga Akademik Baru) dari Rektor Baca lebih lanjut

StuNed and DIKTI Scholarships for 20 Young Indonesian Lecturers to study in the Netherlands

Posted by: Wisnu Siwi Satiti
 Press release, 19 November 2012

Today, the Directorate General of Higher Education (DIKTI) and the Netherlands Education Support Office (Nuffic Neso Indonesia) signed an MOU to co-finance two more batches of the International Master Program on Mathematic Education (IMPoME) for a total of 20 young Indonesian lecturers. IMPoME started in 2009 and has so far produced 22 master-degree holders in Realistic Mathematic Education (RME) while currently there are 10 students still studying in the Netherlands at the Freudenthal Institute of the University of Utrecht. The two final groups of students will depart to the Netherlands in 2013 and 2014. From the Dutch side the financial contribution comes from the StuNed Scholarship programme. Baca lebih lanjut

PISA: to what extent our students can apply their knowledge to real-life situation and be equipped for full participation in society

Posted by: Wisnu Siwi Satiti

PISA1On the 1st -2nd of December, the Final of Mathematics Literacy Contest will be conducted in Jogjakarta. Mathematics Literacy Contest or Kontes Literasi Matematika (KLM) is one kind of Mathematics contest for junior high school students.  The participants in this final round are the champion of the stage round which was held on September 29 at 12 cities all over Indonesia; Palembang, Medan, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Padang, Semarang, Singaraja, Malang, and Kupang.

Mathematics literacy contest aims to introduce one type of mathematics ability assessment, called PISA, to Indonesian teachers and students, even student’s parents.  Why should teachers and students be familiar with this contest? To answer this question, first, we must know what PISA is.

Indonesian people are not familiar enough to this term, PISA. Science Olympiad is far more well-known than this contest. PISA is an acronym stands for Program for International Students Assessment. It is a project of the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), launched in 1997 and takes place at three-year intervals.

Baca lebih lanjut

Ayo Membuat Layang-layang dan Tentukan Luas Kertas yang Dibutuhkan: Desain Pembelajaran Luas Layang-layang di Kelas 5 SD

Oleh: Wisnu Siwi Satiti
Salah satu materi pembelajaran Matematika di tingkat sekolah dasar  kelas V semester I adalah geometri, pokok bahasan bangun datar, sub pokok bahasan luas layang-layang. Van Hiele (dalam The Child’s Thought and Geometry) menjelaskan bahwa hal pertama pada pembelajaran geometri adalah bagaimana agar siswa dapat memvisualisasikan dan mengenali bangun geometri sesuai dengan sifatnya. Van Hiele menambahkan bahwa fase pertama dalam proses pengajaran adalah inkuiri: siswa mempelajari konsep dengan melakukan investigasi melalui bahan atau model yang diberikan pada siswa. Bahan atau model tersebut akan mengarahkan siswa untuk menemukan konsep.Siswa kelas V sekolah dasar, umumnya berada pada rentang usia 10-12 tahun. Menurut Piaget, pada rentang usia tersebut siswa berada pada tahap berpikir operasional konkrit. Tahap ini merupakan tahap yang menentukan perkembangan kognitif anak, karena tahap ini menandai awal pemikiran logis atau operasional pada anak. Piaget menjelaskan bahwa pada tahap ini anak cukup mampu menggunakan pemikiran logis atau operasi, tetapi mereka hanya bisa menerapkan hal tersebut pada benda konkrit.

Berdasarkan teory belajar geometri yang dikemukakan Van Hiele: visualisasi dan inkuiri, serta teori Piaget tentang tahap operasional konkrit pada siswa kelas V (usia 10-12 tahun), tim peneliti bersama mendesain pembelajaran untuk materi luas layang-layang. Pada pembelajaran ini siswa melakukan investigasi dan eksplorasi melalui bahan yang disediakan. Siswa menggunakan benda konkrit (layang-layang, potongan kertas yang berbentuk bangun datar segitiga) sesuai dengan konteks yang disediakan. Baca lebih lanjut